Serangan Blitzkrieg dari Infeksi Dengue yang Mematikan Presdir Astra International Tbk
(diringkas dari www.pontianakpost.com)
Kamis (14/1/10) | Masih menghadiri undangan acara bank swasta. |
Jum’at (15/1/10) | Mulai kurang sehat, tapi masih kerja seperti biasa. |
Sabtu sore (16/1/10) | Berobat ke rumah sakit swasta, masih dalam keadaan sadar walaupun agak lemas. Tensi 70 mmHg, trombosit 2000/mm3, dirawat. |
Minggu (17/1/10) | Koma. Meninta profesor dari Singapura (Mount Elizabeth) untuk datang ke rumah sakit swasta tersebut. Advis, pindah rawat ke Singapura (Mount Elizabeth) |
Senin (18/1/10) | Pindah ke Mount Elizabeth dengan helikopter. |
Rabu (21/1/10) | † COD : Dengue Hemorrhagic Fever |
Komentar :
Apabila pada tanggal 16/1/10 itu diberikan kortikosteroid dosis immunosupressif misalnya metil prednisolon injeksi 2×250 mg atau bahkan 2×500 mg dengan perlindungan antibiotic kuat dan broadspectrum, omeprazol injeksi 1×1 atau 2×1 vial dan dilakukan sliding scale dari gula darahnya setiap 4 jam (untuk mengkounter efek samping dari metil prednisolon terhadap gula darah), koreksi terhadap electrolyte imbalance dan hal-hal lain yang perlu, mungkin perburukan yang terjadi dapat dihindari.